Wednesday, June 5, 2019

Titik Penentu

Bagai meniti garis yang tak pasti,
Langkah perlahan penuh aturan,
Satu persatu penuh berhenti,
Menilai dan juga memerhati,
Apakah kesudahan setiap hentian...

Dari jauh lihatnya sinar makin malap,
Namun hati masih ingin menetap,
Yakin dan ragu berganti kerap,
Apakah makna dan apa pula asbab...

Titik penentu,
Mungkinkah rawak garisan bisa bertemu,
Atau sekadar garis selari tiada berpenghujung,
Atau hanya bersilang sekali dan terus menjauh pergi...




050619
#themindcastle17
#titikpenentu

Monday, December 24, 2018

Bahagia

Aku berdiri memandang langit,
Biru mendalam memenuhi penjuru,
Cahaya terang menyinari alam,
Mengubati hati yg sebak menyiksa...

Aku berdiri memandang bukit,
Menghijau meliputi seluruh buana,
Mendamaikan hati yg resah gelisah,
Mengagumi keindahan ciptaan Sang Pencipta...

Aku menyingkapi sejenak senja,
Cahaya gemilang kian suram,
Saat kegelapan mula tiba,
Datang sibulan menghibur jiwa,
Mengubat hati yg sugul dan hiba...

Sungguh bahagia itu punya jaluran berbeza,
Tak sama setiap satunya,
Saat hati tak menyesali dengan kekurangan,
Bersyukur dengan segala keadaan,
Hanya yang istimewa bisa menghargainya,
Kerna bahagia itu tak punya ukuran...



241218
#themindcastle17

Saturday, October 27, 2018

Cendawan Dan Bunga

Bismillah....

Seorang tua duduk bersama cucunya sambil membaca surat khabar bersama...

Sedang mereka membaca, Si Cucu memulakan perbualan...

"Atuk, kenapa makin hari makin banyak orang jahat? Kenapa polis tak tangkap orang2 jahat ni? ", tanya Si Cucu.

"Orang jahat ramai bukan sebab polis tak tangkap, Ayish. Tapi disebabkan diri kita sendiri" , Si Atuk menjawab tenang.

Berkerut dahi Si Cucu nak hadamkan kata2 Atuknya...
"Maksud Atuk? , tanya Si Cucu.

"Eh, bukan Cucu Atuk ni pandai ke, boleh faham apa maksud Atuk".

 Si Atuk tersenyum sinis membiarkan Si Cucu tergantung dalam awan pemikiran. Seketika kemudian, Si Atuk berkata ;

"Yang buruk, yang jahat itu macam cendawan...
 Walau macam mana sekalipun dicantas,
 Ia akan tetap tumbuh...
 Bahkan makin bertambah lagi..." ,kata Si Atuk sambil tersenyum.

Si Cucu diam sejenak, lalu disambungnya dengan satu persoalan;

"Jadinya, perlu atau tak kita cantas yang cendawan tu?
Kalau perlu cantas,  mesti kena cantas dengan lagi kuatkan? Barulah orang jahat tak banyak kan" , Si Cucu tersenyum manja.

Si Atuk turut tersenyum sambil mengusap kepala cucunya itu. Dia menghirup air teh yang tersedia di meja kecil yang berada di sebelahnya itu.

Si Atuk memejamkan matanya dan tersenyum, dia menyambung;

"Ini bukan soal cantas atau tidak. Cuba Ayish bayangkan,
 Dunia akan jadi selamat ke kalau cendawan beracun tak wujud?"

Si Cucu termenung memikirkan apa yang dikatakan oleh Si Atuk.

Si Atuk melihat cucunya yang sedang berfikir itu.
Langsung, Si Atuk menambah lagi,


"Dunia ni,
 Tetap takkan selamat walau cendawan beracun tak wujud,
 Tapi yang pastinya,
 Dunia pasti akan jadi lebih suram,
 Bila bunga-bunga tak berkembang mekar...

Ingat pesan Atuk ni, Ayish

Dunia ini takkan hancur disebabkan ramai orang jahat,
Tetapi dunia ni akan hancur
Bilamana ramai orang baik berdiam diri... "

Si Cucu mengangguk faham apa yang dimaksudkan oleh Si Atuk....




............

271018...
#copynpaste
#cendawandanbatu
#hikayatatukdancucu
#part1ke?๐Ÿ˜‚
#themindcastle17

Thursday, September 27, 2018

Sandiwara


Detik itu
Berputar menjadi mainan di ruang pemikiran.
Apakah ku bergembira
Dengan khayalan yang ku reka
Satu persatu persoalan tak berjawapan
Silih berganti menyesakkan dada menyiksa fikiran.
Seolahnya ku telah hilang akal
Melihat dunia ini
Dengan perspektif yang berbeda…

Ah, apalah gunanya
Andai hanya menyesakkan hati
Mendangkalkan akal…

Ku kutip ibrah berharga dengan merenung
Dari satu peristiwa menjadi intuasi rasa
Sebuah rasa yang berkunjung tiba
Berlabuh mendatangkan kesan
Kesalahan demi kesalahan
Menjadi hukuman
Buat hati yang sering tak ingat Tuhan…

Hidup ini penuh sandiwara
Ada yang tertawa saat orang berduka
Ada yang meminta agar orang ditimpakan bala
Permainan dan pengkhianatan
Menjadi rencah abadi dunia
Menyebar janji yang tak pasti ditepati
Memberi harapan yang pastinya palsu
Disaat manusia ternanti-nanti
Sungguh dunia hanyalah Sandiwara…

Tika hati mula berteka-teki
Jiwa merana hati pun galau
Saat itu akal dan hati mula menjentik
Adakah aku juga hanya bersandiwara?
Menabur janji-janji manis
Memberi harapan yang tak pasti
Indah sekali saat berkata-kata
Terlebih dalam tingkah lakunya
Apakah ku juga turut bersandiwara?...


“ Tidak ” , tempelak hatiku

Jika benar tidak
Mengapa pedihnya turut terasa dihati
Jiwa ini turut merasa
Seolahnya diriku yang ku maksudkan
Kata orang tua dahulu:
“Siapa yang makan cili, dialah yang rasa pedasnya”


Mungkinkah ini balasan atau peringatan
Maafkan diriku wahai Tuhan
Sungguh aku telah melampaui batas
Ku cuba untuk mendekati
Namun tanpa ku sedari
Ku telah menyakiti
Mempermainkan kesucian sebuku hati
Maafkan aku yang dulu wahai Tuhan…

Sungguh diriku tak sempurna
Maafkan aku kerna telah melukakan hatimu
Janganlah kau letakkan pengharapanmu sepenuhnya padaku
Jangan pula kau berpegang sepenuhnya pada apa yang telah ku katakan
Jangan pernah kau lupa
Kerna aku hanyalah insan biasa
Yang kadang berdusta dalam memberikan ‘harapan’…

Percayalah
Dunia ini hanyalah sandiwara
Yang pasti hanyalah mati
Waspadalah pada mainan dunia
Gantunglah pengharapanmu pada yang Maha Kuasa…

Benarlah
Hidup ini hanyalah jalinan ‘cherita’ dan rasa
Dianyam menjadi suatu yang hanya indah dimata
Mungkin hanya sandiwara
Yang tak kekal selamanya
Beruntung bagi mereka yang berfikir…




---------------------------------------------------------------------------------------------

270918
-TMC17-
#sandiwara
#alkisahmanusia
#maafkanakuyangdulu


Sunday, July 29, 2018

Detik Itu

Bismillah...

Perjalanan baru bakal bermula,
Dengan langkah bismillah ku atur untuk semua,
Seiring dengan barakah dan redha dari-Nya...

Ku letakkan pengharapan ku sertakan dengan doa-doa...

Dengan itu langkah baru tercipta,
Ku rangka satu persatu jalannya,
Agar diri tak mudah menyerah,
Hati tak mudah patah,
Jiwa tak rasa derita...

Ada kalanya kita rasakan kita belum benar bersedia,
Berharap agar berpanjangan gembira,
Tiada ujian yang membawa derita,
Sehingga jiwa benar-benar bersedia,
Biar masa menentukan takdirnya...

Namun itu hanyalah harapan hati,
Tak kan ada hidup tanpa ujian,
Tiada gembira sebelum derita,
Tiada kejayaan sebelum usaha,
Tiada yang akan benar-benar bersedia...

Detik itu,
Bila diri merasa takut jatuh,
Pujuk lah hati walau hati enggan dipujuk,
Melangkah lah walau setapak demi setapak,
Walau hasilnya tak terlihat dimata,
Tak mengapa,
Lakukan dan usahakan apa yang terdaya,
Kerna Tuhan tak hanya lihat pada hasilnya...

Detik itu,
Mungkin tak sama masanya,
Mungkin berbeza caranya,
Tapi yakinlah pada Yang Maha Esa,
Kerna Dia lah sebaik perancang,
Moga yang terbaik milik kita...


---------------------------------
290718...

"Kejayaan itu bukanlah suatu destinasi, tetapi sebuah perjalanan. Semakin jauh berjalan, semakin hebat diri ini. Sungguh ia takkan pernah berpenghujung"

Terima kasih penginspirasi-penginspirasi sekalian... You know who you are ๐Ÿ˜‰ 
Selamat maju jaya semua... Hip2 ๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช
Anda percaya, anda berjaya...

#detikitu
#langkahbermula
#keepmovingforward

Wednesday, July 18, 2018

Langkah Terakhir 3 : Pesan Pada Hati

Bismillah...

Sebuah perumpamaan,
Air itu sifatnya mengalir,
Mengalir mengikut arus,
Punya masa tenang dan derasnya,
Namun hidup ini tak begitu,
Ada tikanya hanya mengikut itu binasa,
Dan ada tikanya bertegas dan berkeras itu perlu,
Agar tak tergadai jati diri...

Orang dahulu ada berpesan,
Hidup itu perlu muafakat,
Berpesan-pesan dan saling mengingatkan,
Berlembut-lembut,
Namun punya ketegasan,
Berkias-kias tak lupa kilasan,
Agar pesanya tetap dihati,
Bukan hanya sekadar singgahan...

Wahai hati,
Andai ada kehendak tak dapat diturutkan,
Andai kesusahan menyempitkan pemandangan,
Keresahan menghilangkan kebahgiaan,
Jangan kau galau jangan bersedih,
Sungguh ujian itu tanda cinta Allah pada hamba-Nya,
Mintalah padanya agar kau kuat,
Kerna kau yakin ujian punya hikmahnya....

Duhai hati,
Hati ini pernah merasakan sedih,
Hati ini pernah rasakan penat mengharapkan kasih,
Namun hati ini tak pernah serik untuk kembali berkasih,
Kerna ku amat yakin,
Hanya dengan mengasihi-Mu hilangnya perih...

Sungguh bahasa cinta itu indah lagi puitis,
Mudah difahami,
Mudah pula disalah erti,
Namun cinta itu punya banyak jenis,
Ku benar percaya pada cinta pandang pertama,
Kerna ku mula menyintai ibu dan ayahku,
Disaat kali pertama ku membuka mata...

Wahai hati,
Janganlah kau mudah menggadaikan diri,
Demi kesenangan yang sedikit cuma,
Jangan pula kau pupuk benci dalam diri,
Kerna kelak memakan diri,
Kerna kebencian merosakkan kebahgiaan,
Ku kagum pada kata seorang insan,
"Hatiku telah dipenuhi cinta-Nya hingga tak tersisa lagi kebencian"
Sungguh tiada yang seindah cinta...

Pesan pada hati agar hati tak mati,
Genggam sekuat hati agar ia tak lari,
Sungguh dipengakhirannya,
Hanya hati yang bisa memandu,
Dan andai inilah langkah pengakhirannya,
Namun ku yakin ia pengakhiran bagi sebuah permulaan,
Biar seisi dunia tak mengerti,
Asalkan hati tak hilang kemudi....


-------TAMAT-------

170718...

Alhamdulillah, syukur... Dari hati ke hati untuk diri ini... Segala puji bagi-Nya... Belajarlah walau masa sedikit, kerna itulah penolong antara gelap dan cerah...

Dan andainya kita sudah berada dipenghujungnya, harus apa lagi akan kita... Hanya berharap pada-Nya...

"Yakinlah, kita masih punya Allah dan juga masa"

P/s:
"Menulis itu ibaratnya diperantaraan... Selangkah kaki ke syurga, selangkah lagi bisa ke neraka... "

#part3
#langkahterakhir3
#pesanpadahati
#pengakhiransebuahpermulaan
#17/7
#tamat
#bahgiabermuladihati

Tuesday, July 10, 2018

Langkah Terakhir 2 : Pengharapan

Bismillah...

Hati ini pernah teruja,
Merasa diri sentiasa dipuja,
Orang melihat sempurna,
Indahnya dimata berkenan dihati,
Rasa bangga memutik dihati...

Ibaratnya salju di musim dingin,
Diatasnya memutih bersih,
Namun didasarnya tersembunyi keruh lumpur,
Tidakkah kau tahu,
Bahwa Tuhan menutupi aibmu,
Terlihat indah sedangkan belakangnya penuh dengan cela,
Masihkah diri ini belum sedar,
Atau diri ini memang bebal dan ingkar...

Walau setebal apa dosa menyelimuti diri,
Walau segelap apa silam menghantui,
Masih Tuhan itu memanggil hamba-Nya yang mencari,
Mengampuni mereka yang benar-benar ikhlaskan hati,
Bukankah itu bukti bahwa Tuhan itu menyayangi diri ini...

Wahai pemuda,
Janganlah kau berhenti mencari keredhaan-Nya,
Jangan pula kau mudah mengalah sebelum kau benar diuji,
Jangan kau lemah pada mainan duniawi,
Kuatkan hati persiapkan diri,
Kerna kaulah pahlawan agama ini...

Wahai pemudi,
Jangan kau mudah menyerah diri,
Pupuklah rasa malu dalam diri,
Kerna malumu mahkota yang tak perlukan singgahsana,
Tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama,
Tiada siapa yang akan bisa merampasnya,
Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri...

Bangkitkan semangat dalam diri,
Sungguh besar cabaran yang akan menanti,
Tabahkan hati,
Dekat diri kepada Illahi,
Teruskan usaha dan berjuang lagi dan lagi,
Kerna kau mengerti,
Bahwa hijrah ini jalannya berduri...

Andainya sulit,
Jangan kau mengeluh,
Jangan kau berundur,
Kuatkan pengharapanmu pada Tuhan,
Jadikan setiap sesuatu itu pengajaran,
Andai kau jatuh lagi,
Teruskan berjuang lagi,
Apa lagi yang lebih baik kerna ia pasti menjadi sebuah pengalaman...

Dan andai ini adalah 'Langkah Terakhir',
Tak mengapa untuk berserah,
Asalkan kau tidak menyerah,
Mencuba dan terus tetap berusaha adalah lebih baik,
Perkuatkan harapan dengan doa-doa,
In sha Allah kita bisa...

Tetaplah hijrah duhai hati,
Kerna kau juga yakin ini bukan noktah bagi sebuah cerita,
Hanya sekadar jeda yang seketika...


-------------------------------------------------------------------
090718...

Terima kasih... Tulisan ini dari hati ini untuk diri ini... Moga keazamannya tak pernah luput dalam menyampaikan maksud dan memberi manfaat...

"Tak semua yang kita lihat atau hadapi dapat digambarkan atau dinukilkan dengan kata2... Itulah yang menjadikan hidup ini bermakna... Hanya sekali, tak dapat diulang..."

-abe is-
#part2
#langkahterakhir2
#pengharapan
#bahgiacarakita
#darihatikehati
#pengakhiransebuahpermulaan

Friday, July 6, 2018

Bebas

Bismillah....

Bagaikan semalam,
Terdetik kalimah yang di idam,
Gema menyelubungi alam,
Kalimah 'Bebas'
Rasa syukur terucap di bibir...

Sudah menjadi fitrah insani,
Inginkan kebebasan dalam hidup ini,
Sudahkah kau lupa,
Anak muda berarak menuju Rabia',
Pemuda pemudi berkorban di Gaza,
Demi memperjuangkan kebebasan dan agama...

Sujud syukur kepada Illahi,
Atas nikmat dan kebebasan ini,
Nikmat aman dan harmoni,
Hasil titik peluh dan darah pejuang yang sejati,
Untuk kebebasan anak cucu dan progeni...

Sungguh kita sedang hidup diakhir zaman,
Dimana "Ghazwatul fikr" itu menjadi realiti,
Mengaburi mata dan hati muda mudi,
Menyerang dari pelbagai sudut dan segi,
Benarkah kita sudah bebas?

Hari ini,
Dosa dibangga-banggakan,
Fitnah dan rasuah bertebaran,
Yang nyata salah diagung disokong,
Sedang yang jelas benar dimaki dicaci,
Benar masyarakat kita sedang tenat...

Bangkitlah wahai sahabat,
Jangan lemah kerna diuji,
Bebaskanlah dirimu dan mindamu,
Kerna perjalanan ini masih jauh,
Jangan kerana ingin bebas,
Maruah tergadai,
Sungguh bebas itu 'Anugerah Terindah'...


-------------------------------------------------------------------
050718...
#pengakhiransebuahpemulaan
#bebaskahkita

Wednesday, June 27, 2018

Langkah Terakhir

Bismillah...

Sudahkah kau lupa,
Kau pernah hidup gembira,
Bermain belajar dan ketawa,
Dari pagi hingga senja,
Menikmati alam ciptaan-Nya...

Sudahkah kau lupa,
Hati ini pernah berbangga,
Penuh impian cita dan harapan,
Menghayati fitrah kehidupan,
Mencipta sejuta kenangan...

Sudahkah kau lupa,
Yang hati ini pernah gembira,
Berlumba menuju rumah pengajian,
Berlumba dengan kawan dan teman,
Siapa yang dahulu membaca Al-Quran...

Hati ini takkan lupa,
Berlari si anak-anak kecil,
Menuju balaisaf kecil,
Berlumba tuk jadi bilal kecil,
Memanggil manusia,
Menyahut seruan....

Masa berlalu seiring usiaku,
Makin banyak yang perlu ku tempuh,
Makin berat ku diuji,
Namun hati ini tak seperti dahulu,
Kerna diri ini kuat mengeluh,
Mengharap lebih,
Kurang bersyukur...

Namun inilah harga yang perlu dibayar,
Demi sebuah pengalaman,
Demi sebuah pengajaran,
Yang tak ternilai harganya,
Mungkin setiap manusia tak sama ujiannya,
Ada yang lebih berat ujiannya,
Adakah masih lagi kita mengeluh?

Ku cari ketenangan hati,
Banyak ku cuba namun tak semua yang jadi,
Ibarat mencari tenang dalam sepi,
Takkan jumpa tiada yang pasti,
Pernah ku cuba menulis kata hati,
Dan disitu ketenangan ku temui,
Seperti kata Zainuddin kepada Hayati,
"Dengan menulis suratlah, kita lebih bebas meluahkan rasa hati"

Namun tiada yang kekal tiada yang pasti,
Keresahan kembali menyelubungi,
Kerna ku tahu,
Ku belum penuhi Tuhan dalam hati,

Maafkan aku ya Allah,
Kelalaian ini sungguh membinasakan,
Maafkan aku ya Allah,
Kelemahan ini menghancur harapan...

Moga Allah mengampuni dosa yang lalu,
Moga Allah menerima hijrah ini,
Moga Allah tetapkan iman dihati ini,
Moga istiqamah menjadi realiti...

Sungguh hidup ini tidak akan pernah mudah,
Namun jangan pernah kita mengalah,
Kerna Allah itu dekat dan mendengar rintihan hamba-Nya,
Andai undur jalan penyelesaiannya,
Undurlah dengan hati yang tabah,
Namun tegapkan pada diri,
Andai pada akhirnya kita harus kalah,
Setidaknya kita pernah mengusahakan yang terbaik....

Yakinlah tiap kejadian pasti ada hikmah,
Bertabahlah wahai hati,
Kerna andai inilah langkah pengakhirannya,
Sungguh ia pengakhiran bagi sebuah pemulaan...


-------------------------------------------------------------------
270618....
"Apabila kamu tak mampu menjadi penulis yang memberikan manfaat, maka jadilah pembaca  yang memberi manfaat untuk diri sendiri"
-SD-

P/s: Terima kasih kepada yang sudi baca, moga peroleh manfaatnya.... Sungguh, tulisan ini dari ku untuk diriku.... Moga ceria-ceria selalu hendaknya๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„

#pengakhiransebuahpermulaan
#langkahterakhir

Tuesday, June 26, 2018

Permata Yang Hilang

Bismillah...

Pernah suatu ketika,
Bumi ini berbangga,
Laungan jelas dan nyata,
Anak muda,
Lantang berbicara,
Kalimah tauhid bergema...

Pernah suatu ketika,
Sebuah tembok megah dan utuh,
Roboh musnah binasa,
Lebur dengan izin-Nya,
Islam tertegak buat pertama kalinya...

Pernah suatu ketika,
Keazaman dan keyakinan kepada-Nya,
Bersandarkan hadis dari Rasul-Nya,
Seorang anak muda menjadi ketua,
Memimpin sebaik tentera,
Digelar sebaik raja...

Pernah suatu ketika,
Perjuangan mempertahankan agama,
Melindung adat dan budaya,
Menjaga kesucian bangsa,
Dipimpin generasi muda,
Bergadai nyawa menentang penjajah durjana,
Menjaga warisan untuk generasi seterusnya....

Namun kini,

Kemanakah pemuda pemudi,
Penyambung warisan legasi,
Kemanakah pemuda pemudi,
Yang akan menjadi tonggak dan pewaris pada bumi bertuah ini...

Janganlah lemah,
Menangis meratap kerana mengenang kekasih,
Bersedih kerna diuji perih,
Mengenang silam yang kelam kabur,
Berputus asa dari rahmat-Nya..

Jangan pula menjadi hamba,
Pada dunia yang sementara,
Mengadai maruah demi kesenangan sedetik cuma,
Melupai adat yang telah berkurun lama,
Mengabai sopan dan kesantunan bahasa,
Mengingkar dan melupakan Allah,
Tuhan Yang Maha Esa

Bangkitlah wahai anak muda,
Sudah tiba waktu dan saatnya,
Bangkit kerana-Nya,
Bersatulah kerna kita bersaudara,
Menjaga kesucian agama dan negara..

Andai agama dijaga,
Islam tertegak dan diamalkan,
Majulah sesebuah negara,
Terpeliharalah warisan bangsa..

Bukankah Melayu pernah berdiri megah dahulu,
Menjadi tumpuan dari Telugu hingga Ryukyu,
Tumpuan pedagang dan juga penuntut ilmu,
Kerna Islam menjadi akar bagi tiap-tiap sesuatu...

Ingatlah sebuah kata keramat,
"Takkan melayu hilang di dunia, jika Islam terus dipelihara"....

Jagalah Allah dalam hati kita,
Jagalah solat khusyukkan hati,
Jagalah hubungan pada ibu bapa dan sesama manusia,
Moga Allah memberkati dan menguatkan hati...

Teruskan berjuang anak muda,
Pertahankan lah nasib agama, bangsa dan agama,
Walau pahit dan perih melatari,
Kerna itulah sumpah dan janji kita pada tanah air kita,
Dan kerna itulah juga bukti usaha kita,
Berjuang kerna Allah...

Bangkitlah wahai anak muda,
Sungguh kau memang berharga,
Kaulah 'permata yang telah lama hilang'...



-------------------------------------------------------------------
260618..
p/s:  Aku sebenar kagum dengan cara orang jepun yang masih menjaga warisan mereka hingga kini... Bahkan mereka mengagungkannya...
Sedangkan kita, apa yang telah kita sumbangkan.....
Benar, Islam bukan hanya untk Melayu.....
Tapi ingat Melayu pernah agung kerna Islam....
#Pesanan untk diri sendiri๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Monday, June 25, 2018

Kerna Syahadah

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Syahdu pagi damai terasa, disulam angin sejuk... halus tapi tajam menusuk tubuh. Dingin pagi bisa menggugat hati manusia. Ada yang ingin bangkit dari lena, menjadi 'Tetamu Munajat Malam'... namun berapa ramai yang tewas pada bantal yang empuk.

Dikesunyian pagi, ada insan yang sedang berjuang mempertaruhkan nyawa, berjuang sedaya upaya dengan pengharapan pada Tuhan Rabbul 'Alamin. Sebuah anugerah yang dikurniakan oleh Illahi, tanda cinta dua insan kerana Allah, bersulam tanggungjawab. Air mata kegembiraan mengalir bukan hanya dari mata, turut dari hati. Kelahiran yang dinantikan sembilan bulan lamanya, pengorbanan dan ujian yang harus ditempuh demi sebuah anugerah yang tidak ternilai.

Tangisan pertama 'si anak' di dunia, kegembiraan buat 'si ibu dan ayah' menyambut kelahiran penawar hati mereka. Kesyukuran yang tidak terhingga kepada Allah yang Maha Esa, sujud dahi menyembah bumi tanda syukur atas nikmat yang dikurniakan.

Saat lahir ke dunia,
Kalimah pertama dibisikkan ke telinga,
Itulah detik yang paling dinanti seorang ayah, menyambut lahir zuriatnya,
Nyeyaknya tidur di buaian ibu, didodoi kalimah yang sama...
Kalimah Syahadah..

Kerna Syahadah,
Kemuliaan bagi hamba yang tidak punya apa-apa...
Mengubah akidah manusia,
Bertuhankan Allah yang Maha Esa,
Muhammad SAW sebagai Rasul Allah,
Pemisah antara yang Benar dan yang Sesat,
Kalimah Agung, penyelamat manusia...

Kerna Syahadah,
Hati yang sekeras batu menjadi selembut air,
Yang dulunya penentang tegar kini sanggup mati kerna cinta pada Kekasih Allah,
Yang dulu tegar, mengalir airmata,
Sungguh syahadah itu merubah hati,
Dari musuh menjadi Al-Faruq...
Pemisah antara yang hak dan yang batil..

Ku petik katanya Saidina Umar al-Khattab:
"Aku hanya seorang Umar, kemuliaanku kerna Islam... semua ke syurga kecuali dia, ku bimbangi dialah diriku"

Kerna Syahadah,
Ukhuwah terbina kekuatan pun tiba,
Lihat aja pengorbanan Ansar pada Muhajirin diwaktu Hijrah,
Walau tidak pernah bersua,
Namun kerna Syahadah terhubung ukhuwah,
Kerna cinta mengatasi segala perbezaan...

La Ilaha Illallah
Muhammad Rasulullah...

Sungguh bersama keyakinan di hati,
Kuatnya lidah melafazkan,
Sepenuh rasa ku sandarkan seluruh hidupku pada cinta yang teragung,

Ya Allah, daku bermohon agar Kau kurniakan keampunan bagi kami...
Di akhir hayat kami, matikanlah kami dalam Syahadah...
Moga Husnul Khatimah milik kita
Amiin...


-------------------------------------------------------------------
250618...
"Kalau kau perlu bersedih kerna kau menyangka kau punyai sekeping hati... Bagaimana pula nyamuk yang punya tiga hati?...๐Ÿค”๐Ÿค”

p/s: Diilhamkan dari lagu 'Syahadah' nyanyian FarEast.... ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Wednesday, June 20, 2018

Rasa Yang Didambakan

Bismillah...

Sebuah rasa yang didambakan para manusia...
Rasa dikasihi, rasa disayangi...
Sungguh syukur ku panjatkan kepada-Mu,
Atas nikmat kasih dan sayang kedua orang tuaku..
Atas rasa rindu keluarga kerabatku...
Atas rasa cinta sahabat-sahabatku...

Rasa kasih yang menjadi penghidup hati, agar sentiasa mensyukuri, sentiasa menghargai...
Dengan rasa lah manusia lebih kuat...
Dengan rasa lah manusia tidak mudah patah..
Dengan rasa lah menjadi cinta pada Tuhan Yang Maha Esa...

Namun ingatlah manusia...
Jangan kerna menunjukkan rasa, menzahirkan cinta..
Kita menjadi lemah, kita menjadi layu...
Sebab itu bukan cara yang benar...

Belajarlah untuk berdikari,
Kerna tak selamanya mereka berada di sisi..
Rapatkan diri dengan Pencipta kita,
Kerna Dia amat dekat dengan kita,
Walau kita tak tahu...

Beringatlah dalam menzahirkan rasa,
Kita tak selamanya kuat...
Ada saat dan tikanya,
Kita juga akan berduka...
Tapi jangan kerna kita lemah,
Ada yang turut menjadi lemah..


-------------------------------------------------------------------
p/s: jangan kerna kita kejar sesuatu, ada hati yg kita lukai...๐Ÿ˜Š

Buat hati yang dambakan cinta Ilahi...
200618...
-c.mydas17-
#bahgiacarakita #penyustaycute๐Ÿข

Thursday, June 14, 2018

Lambaian Ramadhan



Alhamdulillah... Syukur pada Allah untuk segala-galanya.
Dah 29 hari kita berpuasa. Bila cerita pasal hari terakhir Ramadhan ni, memang tak dapat dipisahkan dengan kegembiraan anak2 kecil yang memang tak dapat dinafikan....

 Ada yang dah terbayang berapa 'collection' duit raya depa tahun ni๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„... Ada juga yang tak sabar2 nak berkumpul dengan sepupu2, nak main bunga api bsama2. Nak makan sama2, nak tidur sama2 dan nak lastik dan kejar angsa keliling kampong ramai2....(kesian angsa tiap kali musim raya๐Ÿ˜‚)


Dan bagi yang geng2 dah besar ni ada je projek mereka nak buat time raya....
Orang tua2 cakap bila jumpa ‘gu’(sekepala), memang semua jalan…..
Habis batang paip dibuatnya meriam…๐Ÿ˜ฎ
Ibarat kata, raya ni memang disinilah membuktikan sebuah hubungan kekeluargaan. 



Tahun ni banyak ibrah yang aku peroleh dari sebelum Ramadhan, semasa dan diakhir Ramadhan ni. Sebuah jalurmasa yang agak singkat tapi terlalu bernilai bila dilalui. Pengalaman dan pengajaran yang berharga yang aku pelajari tentang pengharapan, keyakinan, usaha, tawakal dan kesyukuran yang tak terhingga untuk nikmat pemberian dari-Nya.


Kisahnya sebelum Ramadhan, aku diuji dengan meletak pengharapan pada manusia…. Aku tewas dan gagal… Lalu Allah hadirkan jalan dan ketenangan disaat rasa itu mula membarah… (moga makin kuat wahai hati)

Seterusnya kisah diwaktu Ramadhan. Waktu tu aku dengan sahabat2 ku tengah berjuang untuk exam Pro 1. Waktu itu aku diuji lagi dengan keyakinan terhadap diri sendiri…..


Tak payah ceritalah berapa kali aku telefon mak aku , menangis kerana risau tak mampu tanggung ujian ini…..

Sampai mak aku cakap,

 “cuba jadi matang sikit, orang matang ni tak mudah patah bila diuji dengan benda yang dia tak suka”.

Bang… ok, tersentap disitu…๐Ÿ˜ข



Waktu ni juga, keyakinan ku terhadap Allah benar teruji. Pengharapan tu tinggi, tapi kadang2 terlesap dek kerisauan yang memuncak. Namun Allah tidak akan menguji manusia jika manusia itu tak mampu.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
[Al-ankabut:2]

  
Beralih pula pada fasa akhir Ramadhan…

Alhamdulillah, aku berjaya lepas exam Pro 1 tu dengan izin Allah….. Syukur Alhamdulillah….
 Dan kali ini diuji pula dengan kesyukuran terhadap nikmat yang diperoleh.

Benar sungguh berat untuk istiqamah dalam melakukan kebaikan yang Allah suruh. Moga dipermudahkan bagi kita.

Dan memandangkan hari ni, hari terakhir Ramadhan….
Lambaian Ramadhan kuat terasa hinggakan terasa apa yang akan berlaku lepas Ramadhan nanti….
 Bila sebut ‘Lambaian Ramadhan’, teringat drama Lambaian Ramadhan TV 3 dua tahun lepas.(tak berkait langsung๐Ÿ˜‘)

Kadang2 terasa kosong, macam tak rasa nak raya….

Mungkin sebab bila dah besar ni tak dapat lah kita nak merasa lari-lari main bunga api , main sorok2 dengan sepupu2 sebab sepupu2 dah besar semua dan…
.kena duduk dapur (nampok benor tak ikhlas buat kerja๐Ÿ˜…)

Atau mungkin jugak sebab tak dapat merasa kumpul duit raya banyak (dah bagi hint tu ๐Ÿ˜Ž)

Atau mungkin sebab dah lama sangat raya sorang2 (layankan jelah ๐Ÿ˜˜ wlaupun hambar)

Disebalik kesyukuran Aidilfitri
Lambaian Ramadhan yang kita rindui… Tanyakan pada hati, bisikkan pada telinga…
Adakah iman dan amal kita masih sama macam waktu Ramadhan tempoh hari ?…. Bertambah atau berkurang????

Benar nak istiqamah itu bukan mudah… Bertabahlah wahai manusia, ujian itu memang berat… Kerna ganjarannya Syurga yang tiada tandingan.

Moga kita dipanjang usia, dikurniakan kesihatan dipertemukan dengan Ramadhan tahun akan datang….

“ Ya Allah,janganlah Kau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan Ramadhan terakhir dalam hidupku. Namun andai Ramadhan ini yang terakhir bagiku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi…

Ya Rahman, terimalah semua amal ibadah kami didalam bulan ini…

Ya Wasi’al Maghfirah wal afwu, ampunilah seluruh dosa2 kami, dosa orang tua kami dan dosa orang2 yang kami cintai dan sayangi kerna-Mu Ya Allah…

Ya Mujibbu addua’, kabulkanlah semua doa2 kami…

Taqabbalallahu Minna wa Minkum

-Ramadhan2018-